Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencontek, Tradisi dalam Kaum Pelajar


Assalamualaikum wr. Wb.

Mencontek, Tradisi dalam Kaum Pelajar
Yak ketemu lagi deh ma gua sob, admin yang ganteng (kapan lagi muji diri sendiri, hehehe) yang terus mencoba berbagi ilmu bermodalkan blog sederhana ini. Sebelumnya silahkan sobat baca-baca artikel menarik lainnya ya, hehehe. Kali ini saya coba berbagi aspirasi tentang perkembangan pendidikan di Indonesia, menarik lho untuk diikuti karena yang namanya pendidikan itu mencakup bidang yang luas banget sob. Judulnya “mencontek sudah menjadi tradisi dalam kaum pelajar” ,hehehe.

Masih ingat dengan ayat “al ilmu nurrun” yang artinya ilmu adalah cahaya. Tapi untuk pelajar khususnya di Jawa mengartikan “al ilmu nurrun” menjadi ilmu itu mencontek. Dalam Jawa nurun = mencontek. Hadeeeh hadeeeh pelajar jaman sekarang emang gitu sob. Lantas apa yang mendasari mereka melakukan hal tersebut?

Menurutku hal apa saja yang mendasari mereka (mungkin termasuk kita, hehehe) yaitu pertama, nggak percaya diri dengan kemampuan diri sendiri. Kebanyakan mereka selalu mengandalkan kemampuan teman, padahal mungkin saja kalau dia mau berusaha bias lebih baik daripada pekerjaan temannya.
Mencontek, Tradisi dalam Kaum Pelajar 


Kedua, kurangnya manajemen waktu. Hal ini disebabkan mereka yang masih ababil (ABG labil) karena disibukkan dengan urusan yang nggak terlalu penting, missal masalah hati, bermain, kongkow-kongkow nggak jelas sehingga mereka melupakan tugas untuk segera selesai dikerjakan. Andai mereka bisa mengatur waktu kapan bermain, kapan belajar, dan kapan untuk (huuuh), pasti mereka tidak mencontek.

Ketiga, kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Hal ini menjadikan mereka tidak tahu apa yang dijelaskan sehingga muncul niat menyepelekan (kan tinggal ngecheat, beres tho). Sungguh rugi jika mereka sudah sekolah atau kuliah hanya untuk ngecheat, padahal sudah bayar mahal-mahal tapi nggak dapet apa-apa.

Keempat, adanya kesempatan, waspadalah waspadalah, hehehe. Ya memang kapan waktunya pas buat ngecheat terkadang sudah direncanakan, misal sebelum pelajaran mulai mereka berangkat lebih awal. Dikiranya rajin, padahal mau nyontek, hahaha.

Kelima, kurangnya iman. Nah yang terakhir ini sangat penting untuk diperhatikan. Sebab jika iman kuat, maka sulit sekali peluang setan merayu kita untuk mencontek yang jelas-jelas merugikan kita.

Terus gan, bagaimana cara mengurangi perilaku yang agak tidak tidak terpuji itu? Hehehe. Nih ada beberapa tips sob dariku yang mungkin sudah hamper tobat untuk mencoba nggak ncontek (walau masih bisa jika kepepet, hehehe).
  1. Tingkatkan iman, OK.
  2. Mencari tahu pelajaran yang sudah dijelaskan jika kita tidak maksud atau tidak memperhatikan waktu pelajaran.
  3. Manajemenlah waktumu yang hanya 24 jam, karena “time can’t be return”.
  4. Percaya diri dengan kemampuan yang kita miliki meski masih ecek-ecek, setidaknya kita tahu seberapa jauh kemampuan kita sehingga kita juag tahu mana yang salah untuk diperbaiki.
  5. Selalu berdoa untuk diberikan ilmu yang bermanfaat, kecerdasan, daya ingat yang baik, dan pemahaman yang baik.
Mencontek, Tradisi dalam Kaum Pelajar


Ku kira cukup itu dulu sob aspirasiku, pendapatku tentang budaya mencontek dalam pendidikan di Indonesia. Semoga tulisan sederhanaku ini bisa membuka mata batin sobat, kwkwkwk. Ya setidaknya sadar akan kerugian jikala kita mencontek, bukannya Tuhan sudah memberikan kita otak yang canggih ini, kenapa nggak kita asah? Nggak kita explorer, kalau bahasaku, kenapa nggak kita overclock? Hehehe. Semoga bermanfaat, dan jika ada pendapat lain bisa komen atau berdiskusi di grup FBku atau join blog ini untuk update info dari saya sob. CMIIW :)

Wassalamualaikum wr wb

Posting Komentar untuk "Mencontek, Tradisi dalam Kaum Pelajar"