Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pola Pengembangan Paragraf - Bahasa Indonesia

Assalamualaikum wr wb
Jumpa lagi kawan dengan saya, kali ini yang akan kita bahas adalah kelanjutan dari materi unsur-unsur paragraf dan isi paragraf yakni materi pola pengembangan paragraf. Tentunya setelah mempelajari 2 materi sebelumnya tadi kalian sudah mengetahui unsur dan seperti apa isi suatu paragraf yang baik.

Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan berbagai cara, mungkin dari hal yang khusus terlebih dahulu atau hal yang umum dahulu. Oke langsung saja cekidot materi pola pengembangan paragraf berikut ini.

Pola pengembangan paragraf (penalaran) adalah pemikiran untuk memperoleh kesimpulan atau pendapat logis berdasarkan data yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran data sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.

Penalaran dibagi menjadi 2 yakni induksi dan deduksi. Penalaran induksi meliputi generalisasi, analogi, dan sebab-akibat. Penalaran deduksi meliputi silogisme dan entimem.

Penalaran Induksi
Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan. Proses ini dapat dibedakan lagi menjadi:
  1. Generalisasi → suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan yang bersifat umum mencakup semua fenomena yang terjadi.
  2. Analogi → suatu proses penalaran yang membandingkan dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, sehingga menghasilkan kesimpulan bnahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku juga untuk hal lain.
  3. Sebab akibat (hubungan kausal) → proses penalaran yang bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui, kemudian bergerak maju menuju kepada suatu kesimpulan sebagai akibat yang terdekat.
Penalaran Deduksi
Deduksi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari suatu hal yang sudah ada, menuju kepada suatu hal baru yang berbentuk suatu kesimpulan. Adapun variasi dari penalaran deduksi yakni:
  1. Silogisme → suatu proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan yang akan menjadi pernyataan baru. Dua pernyataan disebut premis mayor dan premis minor. Premis mayor bersifat umum, premis minor bersifat khusus. Dengan dua dasar premis tersebut akan menghasilkan kesimpulan yang logis dan sah. Contoh:
    Premis Mayor: Semua siswa SMA harus memakai seragam putih abu-abu.
    Premis Minor: Rizki adalah siswa SMA.
    Kesimpulan: Rizki harus memakai seragam putih abu-abu
    Rumus:
    PM   : Semua A = B
    PK    : C = A
    K      : C = B
  2. Entimem → silogisme yang dipendekkan. Rumusnya adalah K (C + B) karena PK (C + A). Maka entimem dari contoh di atas adalah:
    Rizki harus memakai seragam abu-abu karena ia adalah siswa SMA.
Oke sobat, itulah materi pola pengembangan paragraf dari saya. Tentunya kalian akan semakin mudah untuk mengembangkan suatu kalimat menjadi sebuah paragraf yang baik dan benar dengan menggunakan kedua penalaran tersebut baik secara induksi maupun deduksi. Selamat belajar dan semoga bermanfaat! ^^
Wassalamualaikum wr wb

Posting Komentar untuk "Pola Pengembangan Paragraf - Bahasa Indonesia"